DVBkUSiVdEEMAmU2y4AlVQF5CH4 Analisis Syair استريحي | PENDIDIKAN PEMBELAJARAN

Visitor

Saturday 24 November 2012

Analisis Syair استريحي

قصيدة : استريحي
(أمل دنقل)

 
استريحي
ليس للدور بقيّة
انتهت كلّ فصول المسرحيّة
فامسحي زيف المساحيق
و لا ترتدي تلك المسوح المرميّة
و اكشفي البسمة عمّا تحتها
من حنين .. و اشتهاء .. و خطيّة
كنت يوما فتنة قدسّتها
كنت يوما
ظمأ القلب .. وريّه
***
لم تكوني أبدا لي
إنّما كنت للحبّ الذي من سنتين
قطف التفاحتين
ثمّ ألقى
ببقايا القشرتين
و بكى قلبك حزنا
فغدا دمعة حمراء
بين الرئتين
و أنا ؛ قلبي منديل هوى
جففت عيناك فيه دمعتين
و محت فيه طلاء الشّفتين
ولوته ..
في ارتعاشات اليدين


Istirahatlah
istirahatlah
tidak untuk sisa satu peran
usai sudah semua episode drama
hapuslah palsunya kecantikan
dan jangan kau kenakan kain kasar yang telah dicampakkan itu
temukan senyuman apa yang ada di bawahnya
dari kerinduan.. hasrat.. dan dosa
suatu hari kau menjadi godaan yang harus disucikan
suatu hari kau menjadi
hausnya hati ... dan pelepas dahaga
***
bagiku kau tidaklah selamanya(kekal)
sungguh kau adalah cinta sejak dua tahun
memetik dua apel
lalu melempar
sisa kulitnya
dan hatimu menangis penuh kesedihan
menjadi air mata merah
diantara dua paru-paru
dan aku, hatiku bagai sapu tangan yang datang tiba-tiba
kukeringkan keduamatamu yang penuh dengan air mata
dan kuhapus lipstiknya
lalu kupilin..
dalam jabatan kedua tangan

كان ماضيك جدار فاصلا بيننا
كان ضلالا شبحيّه
فاستريحي
ليس للدور بقيّة
أينما نحن جلسنا
ارتسمت صورة الآخر في الركن القصيّ
كنت تخشين من اللّمسة
أن تمحي لمسته في راحتي
و أحاديثك في الهمس معي
إنّما كانت إليه ..
لا إليّ
فاستريحي
لم يبق سوى حيرة السير على المفترق
كيف أقصيك عن النار
و في صدرك الرغبة أن تحتلاقي ؟
كيف أدنيك من النهر
و في قلبك الخوف و ذكرى الغارق ؟
أنا أحببتك حقّا
إنّما لست أدري
أنا .. أم أنت الضحيّة ؟
فاستريحي ، ليس للدور بقيّة
القصير ..

Masa lalumu adalah dinding yang memisahkan kita
Itu menjadi khayalan dan bayangan
maka beristirahatlah
tidak untuk sisa satu peran
dimanapun kita duduk
kau melukis potret lain dalam celah nan jauh
kau takut akan sentuhan
dimana sentuhannya akan menggugah kenyamananku
dan ceritamu yang berbisik-bisik denganku
sungguh hal itu terjadi kepadanya
bukan kepadaku
maka istirahatlah
tidak tersisa selain kebingungan di persimpangan jalan
bagaimana aku akan memberitahumu tentang neraka
sementara dalam dadamu ada hasrat membumbung tinggi
bagaimana aku lebih mendekatkanmu dengan sungai
sementara dalam hatimu ketakutan dan ingatakan tenggelam
aku sungguh menyukaimu
namun aku tak tahu
aku ..ataukah kau adalah korban?
maka istirahatlah, tidak untuk sisa satu peran
yang pendek

Analisis :
1.     Unsur ‘Aqly (Tema dan Bangunan)
Tema :
Puisi Amal Dunkulini bertemakan cinta dan motivasi. Terdiri dari 45 bait dengan pembuka yang berbunyi استريحي.Penyair menawarkan suatu penawar untuk luka sang wanita yang putus asa karena kegagalan cinta masa lalunya. Penyair berusaha memberikan motivasi kepada sang wanita untuk melupakan bayang-bayang masa lalu yang kelam dan merajut masa depan berdua.
Dengan rincian:
  1. Motivasi seorang pria kepada seorang wanita yang tengah sedih dan putus asa karena putus cinta.
  2. Wanita yang telah dicampakkan oleh kekasihnya di masa lalu.
  3. Lalu datang pria lain yang menjadi pengobat luka sang wanita
  4. Namun masa lalu masih membayangi sang wanita.

2.     Unsur ‘Athify
        rasa ditekankan pada upaya penyair untuk memposisikan diri sebagai pengobat luka hati seorang    wanita yang terluka karena cinta masa lalu, lalu penyair datang membawa penawar putus asa sang wanita  yang telah lama ia cintai dan sayangi.

3.     Unsur Imajinasi (Khayalan)
Dalam syi’ir ini terdapat tasybih sebagai berikut:
و أنا ؛ قلبي منديل هوى
جففت عيناك فيه دمعتين        
و محت فيه طلاء الشّفتين
ولوته ..
في ارتعاشات اليدين
pada bait pertama disebut tasbih baligh dimana penyair menyamakan hatinya seperti sapu tangan, musyabbah dan musyabbah bih-nya ada namun instrument tashbihnya (ك) tidak dimunculkan. Kemudian bait selanjutnya sang penyair yang diperumpamakan sebagai sapu tangan datang dengan tiba-tiba untuk menyeka air mata sang wanita dan menghapus lipstiknya yang diperumpamakan sebagai bekas luka lama dari masa lalu
.
4.     Unsur Fanny (Diksi, Rima, dan Irama)
merupakan puisi kontemporer yang bebas namun ada beberapa irama dan bunyi akhir yang mempunyai akhiran sama seperti:
الرئتين
دمعتين
 الشّفتين
اليدين
بقيّة
المسرحيّة
 المرميّة
 خطيّة
 ريّه
 شبحيّه
dan terdapat beberapa pengulangan kalimat yakni استريحي ، ليس للدور بقيّة.




Mau Tukar Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda

Pendidikan Pembelajaran